
Semua orang didunia ini pasti pernah mengalaminya.
Beginilah hidup, dari kecil kita semua pernah merasakan apa itu "jatuh", kita pasti masih ingat tentang indahnya masa kecil kita dahulu, tentang asyiknya bermain bola bersama di sore hari dan pulang bersama saat permainan berakhir kala adzan magrib berkumandang.
dari indahnya bermain kelereng, bermain layangan dan masih banyak lagi hal indah lainnya.
Ketika itu, dan pada masa itu, masa kecil kita semua, kita pasti dan sering mengalami apa yang namanya "jatuh" dari konyolnya saat terjatuh saat baru-baru belajar bersepeda dan "jatuh" ketika kita terlalu bahagia berlari dalam dunia indah masa kecil kita dahulu. "Luka" ya sebuah kejatuhan pasti menyisakan sebuah luka ataupun sebuah rasa sakit. Kita tidak pernah luput dari goresan luka ketika bermain di masa kecil.
Seiring roda waktu yang berputar dengan cepat, usia kita pun terus bertambah. Kita semua perlahan melangkah meninggalkan masa kecil kita itu. Saat kita mulai beranjak dewasa tepat di saat itulah pula berbagai macam problema kehidupan mulai menghampiri. Salah satunya "Cinta" ya,, Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.
Seiring waktu dan mulai menginjaknya kita ke masa remaja, secara alami kita mulai tertarik dengan lawan jenis atau yang disebut "jatuh" cinta. Ya, inilah jatuh yang akan kita rasakan ketika kita bukan anak kecil lagi.
Dalam hal ini mungkin kita bisa merasa bahagia atau sebaliknya. Jatuh ini juga menyisakan sebuah luka dan sebuah rasa sakit. Yang membedakannya adalah letak luka dan rasa sakit itu bersemayam, di masa kecil kita jatuh, sesederhana jatuh dari sepeda ataupun jatuh ketika berlari dan itu menyisakan luka atau rasa sakit di fisik bagian luar tubuh kita seperti lutut, sikut tangan dan lainnya, beda halnya dengan jatuh di usia remaja/dewasa kita sekarang. Serumit jatuh cinta dengan seseorang yang kita jumpai dalam cerita hidup yang tengah kita jalani ini. Seseorang yang adakalanya tak pernah dan tak akan pernah bisa kita miliki. Seseorang yang tak pernah bisa kita milik karena "Cinta Buta" yang ada dihatinya. Ya "Cinta Buta", buta untuk melihat cinta yang dengan tatap teduh di kedua bola matanya, isyaratkan sebuah ketulusan, cinta yang telah lama mati, mati dalam pengharapan dan penantian panjangnya. "Pupus" tepatnya, seperti lagu Dewa 19.
Jatuh cinta sendiri kata lain yang gw buat dari cinta yang bertepuk sebelah tangan.
"Jatuh" cinta sendiri, sisakan secerca luka dan rasa sakit yang mendalam di setiap penggal kisahnya.
"aku sembab didada, sebuah luka tak kasat mata yang menimbulkan rasa sakit didalam dada, namaku Patah hati" ~ DenyDuwiyanzah
Semoga kalian suka dengan apa yang gw tulis di atas. Gw mau sedikit berbagi cerita di malam minggu yang cerah ini. Dimasa kecil dahulu saat asyik-asyiknya bermain, diantara kita pasti pernah mengalami apa yang namanya sendal "Putus" :) Haha.. ya, sebuah kejadian konyol yang tiba-tiba gw kangenin karna sekarang uda lama atau gak pernah ngalamin hal itu lagi. Di usia gw yang sekarang uda beda aja "Putus"nya. Ya, semisal "Putus" putusnya suatu hubungan.
Begitulah hidup beda usia pasti menyisakan berbagai cerita yang berbeda juga dalam setiap penggal kisahnya. Manis, pahit, sedih, bahagia apapun itu rasanya hidup yang kita temui dalam panggung kehidupan ini, tetaplah bersemangat dalam menjalani hidupmu karena dengan semua itu hidup kita akan terasa lebih berwarna dan bermakna.
Thanks guys, buat yang uda sempetin waktu buat kunjungin blog gw dan baca.
Untuk baca yang lainnya : Malamminggubodoh.blogspot.com
See you guyss.... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar