Jumat, 19 Februari 2016

Chapter1. Serigala Melankolis. "Tentang Genta & Cerita cintanya"

  Sebuah karya yang gue buat baru-baru ini. Semoga kalian suka dan selamat membaca :)

SERIGALA MELANKOLIS


CHAPTER 1

Sebuah tas besar berwarna hitam tergeletak didepan rumah bu zakia dan Pak dany. Kala itu juga tampak seorang pemuda tampan dan berbadan proposional layaknya, seorang model tengah duduk dalam keresahan. Seperti, menantikan sesuatu. Dengan kulit putih bersih, rambut lurusnya yang hitam tebal serta matanya yang bewarna biru terang. Coba ? perempuan mana yang tak akan tertarik dengannya.

Ya, pemuda itulah adalah Genta D. Genta adalah anak dari pasangan romantis yaitu, ibu zakia dan pak dany.

Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Selain genta, ibu zakia dan pak dany juga mempunyai satu orang putra lagi yaitu, Zaki D. 

Keluarga mereka dikenal sebagai keluarga yang harmonis, kompak, penuh kasih dan penuh kebahagiaan.

Genta merasa sangat bahagia terlahir di keluarga ini, ia adalah seorang anak yang sangat sayang kepada keluarganya. 

Tapi sayangnya pada hari ini genta harus pergi selama 1 minggu lamanya ke kota kembang bandung. Untuk mengikuti sebuah ajang lomba puisi disalah satu SMA ternama dibandung. Sekalian berliburan disana sebagai hadiah yang diberikan kepada genta atas pencapaian nya yang mana telah berhasil menjadi juara 1 dalam lomba membaca puisi tingkat SMA sekota lubuklinggau.

Genta pada kesehariannya dikenal sebagai seorang anak yang puitis dalam tiap kata-perkatanya saat ia sedang berbicara (Kata puitis nan romantis). Genta, seorang pemuda tampan, energik dan pelantun syair-syair kata-kata cinta. 

"Genta si cowo nyentrik" ya, itulah sebutan/panggilan yang kerap teman-temannya lontarkan. Pemuda yang kerap mengenakan topi cowboy lengkap dengan kemeja cokelat plus celana jeans hitam pekat serta tidak lupa juga sepasang sepatu boots cokelat tua andalannya.

Muda, tampan, cool, pelantun syair-syair cinta dan puisi, mencintai musik dan dikagumi oleh banyak wanita. Itulah Genta D.

Pemuda yang mempunyai passion dalam setiap apa yang dilakukannya ini, selalu membuat kagum dengan style nya yang cool dan terkadang cuek terhadap hal-hal disekitarnya dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri.

Meski tidak sedikit wanita yang kagum dan jatuh hati kepadanya. Tak banyak wanita yang mampu meluluhkan hati seorang genta. Bahkan sampai saat ini. Dibanding sibuk pacaran genta lebih suka menghabiskan waktu sendiri dirumah, didalam kamarnya sebuah surga kecil didalam surga. Tempat dimana ia menuliskan puisi-puisinya. Dikamarnya juga lah ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam dengan hanya bermain gitar, mendengarkan lagu-lagu atau sekedar menuliskan sepenggal dua penggal kisahnya didalam diary miliknya.

Dalam kisah cintanya. Genta pernah 2 kali berpacaran dan menjalin sebuah hubungan. Yang pertama kala ia duduk dikelas 3 SD dulu. Meski itu hanyalah cinta monyet atau cinta nya anak-anak yang ntah apakah itu bisa disebut sebagai rasa cinta. Karena, ia masih sangat mudah kala itu untuk mengerti apa itu cinta. Tetapi bagi genta ia adalah sosok cinta pertama yang sempurna. Seorang anak perempuan cantik dengan rambut pendek ala potongan seorang polwan serta sedikit aksesoris kuncit rambut merah jambu yang lucu yang kerap menempel di rambut indahnya. Serta suara lucu yang melengking yang kerap keluar dari mulut bawelnya. Sebuah hiasan senyuman manis khas anak kecil itu. Sampai saat ini masih sering menghampiri khayal genta. Dan adakalanya hal itu menimbulkan sebuah rasa rindu dalam benak genta. "Ya, dimana 2 orang anak kecil yang saling suka tanpa mereka mengerti sepenuhnya, apa itu cinta? mereka hanya bahagia disaat bermain bersama". Seorang anak manis bersama penguncit rambut lucu berwarna merah jambu di rambutnya. Ntah dimana ia sekarang? tiada hembusan angin, tiada suara dari sinar bulan, tiada kabar dari terik matahari. Angin malam berhembus pelan berlalu tanpa tau dimana sosok cinta pertamanya dulu, kini berada. Bayang-bayang wajah, resah dalam tanya, letih dalam hati, berlari coba tuk mencari. Diujung malam, yang dingin sunyi. Sebuah tanya datang menerpa benak genta yang dalam saat bersamaan bercampur dengan sebuah rasa resah yang tiada hentinya, datang. "Dimana kah dirimu saat ini, kau pasti telah tumbuh menjadi seorang wanita cantik? aku pasti benar tentang itu. Kau lagi apa disana? mungkinkah kau sedang terlelap tidur saat ini :) Tidurlah .... dan tetaplah menjadi gadis kecil berkuncit lucu merah jambuku"

Pada suatu pagi yang cerah. Bangku kelas tampaktak terisi penuh. Genta memandang resah "Kenapa km ga masuk sekolah :( ?". Hari itu pun berlalu tak seceria biasanya, tak ada lagi suara melengking bawel yang kerap mengganggu dan balas mengejek genta saat ia kerap usil menggodanya. Terdengar kabar bahwa ia peri kecil genta akan pergi dan pindah keluar kota dan juga pindah sekolah, otomatis meninggalakan genta seorang diri. Kala itu genta hanya pura-pura tak mendengar apa kabar yang temannya baru sampaikan. Genta tetap percaya peri kecil nya tak akan meninggalkannya bermain sendiri di sekolahan. Ia akan kembali masuk kesekolah dan bermain bersama ku lagi. 

3 hari pun berlalu, bangku peri kecil berambut pendek berpita rambut merah jambu lucu itu pun tak kunjung terisi. Tetap sama, tanpa kehadirannya. Hanya perasaan seorang anak kelas 3 SD. Genta tetap dengan kukuhnya menanti dan hanya berpikiran jika peri kecil nya hanya sedang jatuh sakit. Sepulang sekolah, Genta pun tanpa sepengetahuan siapapun, ia berjalan sejauh 3 km dari sekolahnnya. Hanya untuk menghampiri rumah peri kecil kesayangannya. Ia tak punya cukup uang dan keberanian untuk naik angkutan umum, maka itulah ia memutuskan untuk berjalan diselingi berlari sejauh 3 km. Dalam teriknya matahari, Genta berlari dengan semangat sambil tersenyum, ia tetap berpikiran positif bahwasannya si peri kecil kesayangannya hanya jatuh sakit dan akan lekas sembuh kembali, saat ia melihat kedatangannya "Aku akan bertemu kamu hari ini, lekas sembuh bolotku. tidak ada lagi yang bisa mengejekku, sehebat apa yg kamu lakukan selama ini :( tunggu, aku sedang berlari kerumahmu" 

Peluh membasahi seluruh tubuh bocah SD itu. Genta telah sampai didepan rumah si peri kecilnya. Ia kini hanya tinggal menyeberang jalan tuk melihat lebih dekat keadaan dirumah itu. "Rumah ini dijual" Tampak kosong jelas seperti tak berpenghuni lagi, namun genta membutakan matanya, dan terus berjalan mendekat dengan kucuran keringat dan air mata yang kini perlahan mulai turun dari kedua matanya. Semakin jelas wajah peri kecil masa SD nya itu sekilas melintas bersama senyum manis dalam angan-angan genta. Seolah mengucapkan kata perpisahan. 

"Assallamualaikum buuk, ibukkk melatinya ada?, kamu sakit apa :( aku sekarang didepan rumah km" Genta mendekat ke pintu rumah yang telah tergembok dari luar sambil berteriak rintih. 

20 menitaan genta bertahan didepan rumah kosong yang tak berpenghuni itu. Seorang ibu yang telah paru baya tiba-tiba menghampiri genta yang seperti anak kecil kehilangan orang tua di tempat perbelanjaan berteriak-teriak terus bertanya dan mencari. 

"Kenapa kamu nangis nak? apa kamu salah satu saudara dari keluarga melati? melati beserta kedua orang tuanya telah meninggalkan rumah ini beberapa hari yang lalu. Mereka sekeluarga pindah ke kota bandung" Tegas ibu itu, sambil mengelus-elus kepala genta.

"Melati pasti ada didalam bu, dia uda janji bakalan main sama-sama aku terus. Dia ga akan pergi ninggalin aku"

"Uda, kamu pulang kemana ? pulang sekolah ga pulang kerumah dulu, nanti orang tua kamu khawatir nyariin kamu. Biar ibuk anter km pulang"

Genta pun menyeka air matanya dengan dasi merah SD nya. dan mulai mencoba menerima bahwasannya melati telah benar-benar pergi meninggalkannya saat ini. Ia pun diantar pulang oleh ibu-ibu paru baya mantan tetangga dirumah melati dulu.

9 tahun berlalu, genta tak pernah sekali pun mendengar kabar dari peri kecil berpita merah jambu lucunya lagi. Genta selalu berharap bahwasannya suatu saat nanti ia akan dapat melihat dan bertemu dengan peri kecil nya itu lagi. "Genta dan Melati memang tidak pernah saling menyatakan cinta ataupun terikat dalam suatu hubungan. Tetapi mereka selalu merasa memiliki satu sama lain"


Kemudian wanita kedua yang genta jumpai, adalah ketika ia duduk dikelas 3 SMP.

Setelah kisah cinta monyetnya diwaktu SD yang menyentuh. Genta perlahan tumbuh menjadi seorang remaja yang lambat laun mulai bertemu dengan beberapa hati baru dalam hidupnya. Dan perlahan mulai bisa melupakan, sedikit tentang peri kecilnya dulu. Ya, itu seorang cewe cantik beramput pendek juga dengan mata bulat indah serta hidung mancung. Yang membuat genta jatuh hati untuk kedua kalinya. Dalam balutan hijab yang cewe itu kenakan. Membuat genta semakin merasa penasaran dan terus  mencoba untuk dapat berekenalan dengannya. Namun saat itu ia telah ada yang memiliki, genta tak punya pilihan hanya dengan mengagumi saja. Saat itu mereka berdua tengah duduk dikelas 2 smp. Kebetulan kelas genta dan dia pun bersebelahan. Hampir satu tahum genta hanya larut dalam harapnya dan mati dalam penantian panjangnya. Pada suatu malam, genta pun memberanikan dirinya untuk menghubungi dia yang dipuja. Cewe itu bernama Nadya. Saat ini bedanya genta bisa dengan mudah menghubungi atau mencari tau kabar tentang wanita yang dicintanya. Tidak seperti saat ia SD dulu yang harus bersusah payah untuk mencari kabar tentang peri kecil yang dicintainya. Saat ini ia telah mempunyai Handphone, tak terlalu bagus memang. Tapi cukuplah untuk sekedar menghubungi cewe yang dicintainya kala itu.

SMS 19.45 wib
Genta : Malam nadya ?

SMS 19.55 wib
Nadya : Malam, ini siapa ya ?

SMS 20.01 wib
Genta : Genta, anak 8.4 sebelah kelas km

SMS 20.04 wib
Nadya : Oh, genta anak 8.4 itu. yang pernah dihukum, gara-gara ga buat PR, terus disuruh keliling sambil jongkong itu kan. haha iya tau, tau kok

SMS 20.06 wib
Genta : Haha udahlah jangan diinget nad, itu mah buat malu kalo diinget -_-

1 jam kemudian ......
21.05

SMS 21.15 wib
Genta : Km uda tidur nad? kok ga dibales lagi

SMS 21.45 wib
Nadya : Maaf lama, tadi cowo aku nelponin aku. Sampai mana tadi ?

SMS 22.02 wib
Genta : (Kosong)

SMS 22.04
Nadya : Kok sms nya kosong, genta ?

Pada malam itu pun genta menaruh handphonenya diatas meja, tanpa menghiraukan sms balasan dari nadya lagi. Ada sebuah rasa perih dan kekacauan yang berkecamuk dikepalanya malam itu. Ia segera memeluk bantal guling kesayangannya dan menarik selimut hangatnya, untuk segera terlelap tidur melupakan kekecewaannya pada malam itu.


1 tahun berlalu. Setelah 2 minggu libur kenaikan kelas.

Ini adalah hari pertama anak-anak smp satu-satu masuk sekolah lagi setelah 2 minggu mereka menghabiskan liburan dirumah. 

Begitupun dengan genta. Tak seperti biasanya, kali ini genta bangun kesiangan, mungkin karena masih terbawa suasana libur kemarin. Dimana sudah menjadi hal yang biasa bagi anak laki-laki bangun disiang hari kalo hari libur. Genta pun bergegas berlari menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Ketika tengah terburu-buru nya genta mengenakan seragam SMP nya, ia pun teringat bahwa hari ini adalah hari pembagian lokal baru. karena ia tahun ini resmi duduk dikelas 3 SMP.

Teringat akan hal itu, genta bergegas berlari ke depan rumah untuk menyetop angkutan umum yang biasa ia gunakan untuk menuju SMP nya itu. Tak sempat lagi menyantap sarapan yang telah ibunya siapkan.

Pukul 7.30 wib Genta tiba didepan gerbang sekolahnya

Sadar bahwa ia telat, dan pembagian kelas sudah dilakukan pukul 7.00 pagi tadi. Genta pun berlari menuju guru piket yang tengah bertugas pada hari itu. Dan menanyakan dimana ia bisa melihat pengumuman pembagian lokal baru. Guru piket memberitahu genta untuk melihat di mading sekolah yang berada tepat didepan perpustakaan sekolah. Genta berlari kencang, memburu papan mading di depan perpus.

Setelah mencari kurang dari 1 menit, akhirnya genta pun menemukan namanya didalam daftar. Genta masuk lokal 9.1 didekat meja guru piket tadi.

Antara merasa senang ataupun takut. Genta masuk dikelas 9.1 yang biasanya dominan oleh siswa-siwsi berprestasi dari kelas 8 kemarin. "Ailahh, Mimpi apa gua bisa masuk kelas 9.1 perasaan gua sekolah bego" Gerutu genta dalam hati.

Dalam tanya nya yang belum terjawab sepenuhnya. Tanpa ia sadar langkahnya telah sampai didepan lokal 9.1 tersebut. Genta tidak tau siapa-siapa anak yang ada didalam lokal 9.1 tersebut. Dengan langkah sok coolnya genta pun melangkah masuk ke dalam kelas. Semua mata pun menatap aneh ke arah genta. Seolah menyimpan sejuta tanya akan kehadiran genta dikelas itu.

Betul ternyata dugaan genta, kelas ini berisi anak-anak rangking dari kelas 8 dulu. Belum sempat genta mencari tempat duduk, genta pun tercengang kaget melihat Nadya seorang cewe yang ia suka saat dikelas 8 dulu juga satu lokal denganya, dikelas 9.1 ini. Dengan langkah dan gestur badan yang mencoba untuk terlihat tenang diantara seribu rasa yang bercampur-aduk dalam kepalanya saat ini. Genta pun melangkah berjalan mencari bangku yang masih kosong. Luar biasaaaaaa........ Dilan, teman seperbegoaan nya sekaligus teman dekat dan sebangku genta di kelas 8 juga ternyata masuk dikelas 9.1 ini juga. Dilan, tampak duduk sendirian di bangku paling belakang. Mungkin karena belum ada yang mengenalnya makanya, tidak ada yang mau duduk dengannya saat itu. Dari kelas 8.4 hanya mereka bedua yang masuk dilokal 9.1 ini. Sedangkan anak-anak di lokal 9.1 ini mayoritas anak-anak yang sudah 1 kelas dari kelas 8 dulu. Jadi tidak asing lagi bagi mereka untuk beradaptasi. beda dengan genta dan dilan.

Dikelas 3 inilah kisah cinta genta dan nadya dimulai.

Seiring waktu, karena berada dalam satu kelas mau tidak mau genta dan nadya pun kerap tidak sengaja bertemu dan melakukakn beberapa hal bersama-sama. Seperti : 1.Mereka berdua berada dalam jadwal piket dihari yang sama 2.Mereka berdua pernah duduk berdua saat ujian matematika 3.Mereka pernah menghabiskan waktu bersama di UKS saat mereka sama-sama jatuh sakit.

Secara tidak langsung, kedekatan mereka pun semakin manjadi-jadi. Semakin manis dari hari ke harinya. Kebetulan nadya dikelas 3 ini tidak lagi menjalin hubungan dengan cowonya dulu. yaitu kakak kelas yang sekarang sudah tamat dan melanjutkan ke tingkat SMA. Nadya pernah curhat tentang penyebab putusnya hubungannnya dgn pacarnya dulu. Hal itu tidak lain dan tidak bukan karena cowonya itu telah menemukan seseorang yang baru di SMA. "Kesedihan dihati nadya kala itu, seperti membuka pintu bagi genta untuk dapat masuk ke dalam hati nadya"

Genta lah yang selalu setia menemani hari-hari nadya kala itu, sepeninggalan pacar nadya yang meninggalakn nadya demi cewe lain. Semakin hari nadya pun mulai dapat bangkit dan melupakan masa lalunya. Nadya pun mulai tersadar akan kehadiran seorang pangeran yang setia menghiburnya saat ini "Genta"

Setengah semester berjalan genta dan nadya pun resmi berpacaran.

1 bulan berjalan : Mesra penuh tawa dan canda

2 bulan berjalan :Masih mesra

3 bulan berjalan :  Marah, marahan dan marahan

4 bulan berjalan : Ntahlahhhh !!!

Seiring waktu berjalan hubungan genta dan nadya pun mencapai titik jenuh, rumit, posesif, bosan dan ntahlahh !!

Dibulan ke lima hubungan mereka pun tak dapat dipertahankan lagi. Nadya memutuskan menyerah dan meninggalkan genta. Sisa semester pun dilalui mereka berdua layaknya orang yang tidak kenal satu sama lain. Berbanding terbalik dengan keadaan ketika mereka pertama kali ketika baru-baru masuk dikelas 9.1. Saat mereka berdua melakukan segala sesuatunya berdua dan penuh canda dan tawa.

Kini genta dan nadya pun bersikap dingin, seolah tak peduli satu sama lain. Begitu anehnya cinta. Kala sebuah rasa yang manis bisa seketika berubah menjadi sebuah rasa yang jauh lebih pahit dari obat pil" Dimana meraka yang dulunya sedekat, seperti sepasang sendal yang selalu berjalan bersama-sama. Kini tak lebih layaknya air dan minyak yang tak dapat bersatu.

Terlepas dari apapun yang terjadi, kini Genta dan Nadya telah berbaikan dan menjadi seorang teman yang saling mendukung dan berdoa untuk kesuksesan dan kebahagiaannya masing-masing.

 Mungkin karena trauma dengan yang namanya pacaran atau genta memang lagi males buat pacaran untuk saat ini. Kedua wanita diataslah yang pernah membuat luluh hati genta.

Kini keadannya sudah jauh berbeda, Genta telah tumbuh dewasa. Kini ia duduk dikelas 3 SMA di salah satu SMA dikota lubuklinggau. To be Continued ~ ~



Tungguin Chapter2. Serigala Melankolis. "Sahabat Seperbegoan"

Hanya di MALAMMINGGUBODOH.BLOGSPOT.COM

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar